Monday 30 April 2007

DON'T GIVE UP

by : marti


bila segala sesuatu trasa salah,
bila jalan yang kau lalui trasa menanjak,
kau ingin trasa tersenyum tabah, tetapi terpaksa merenung lelah
Bila kau merasakan kasih sayang
jika perlu beristirahatlah,
namun jangan menyerah.
Hidup ini memang aneh,
penuh dengan putaran dan belitan,
banyak yang terombang-ambing tanpa haluan,
pada saat mereka telah dekat dengan kemenangan.
Jangan putus asa walau langkah terasa berat,
kau dapat sukses pd kesempatan lain.
Seringkali cita2 lebih dekat daripada yang dirasakan oleh orang yang bimbang.
Seringkali mereka berjuang dan menyerah kalah
pada saat mereka akan meraih kemenangan
dan setelah terlambat barulah mereka menyadari
bahwa begitu dekat dengan mahkota emas.
kesuksesan merupakan kegagalan
yang diputarbalikkan dari awan keraguan
dan kau tak dpt menduga jarak menuju kesuksesan.
Kadang trasa jauh padahal sebenarnya dekat.
So berjuanglah terus!!!
Justru pada saat segala sesuatu terasa salah,
janganlah menyerah kalah!!

roti buaya

ROTI BUAYA
*)
dulu tulisan ini saya buat sebagai syarat untuk melamar menjadi reporter/wartawan kuliner sebuah penerbitan terbesar di Indonesia, tapi karena sudah lama ga dipanggil-panggil kupasanglah di blog ini.



Apa yang dipikiran anda bila mendengar kata Roti Buaya?
“Memangnya benar-benar ada ya mas, roti buaya itu?” tanya assisten keluarga kakak saya yang berasal dari Jawa ketika saya minta tolong untuk mencari informasi tentang roti ini di tetangga kiri kanan. Lain lagi yang dilakukan mertua kakak saya setelah mendengar roti Buaya. Demi memuaskan keingintahuannya, akhirnya beliau membeli dua roti Buaya yang panjangnya sekitar setengah meter dan banyak roti buaya ukuran kecil dengan isi strobery dan coklat di dalamnya untuk oleh-oleh tetangga di Pontianak.
Bagi warga Jakarta sendiri, siapa sih yang tidak tahu Roti Buaya? Roti berbentuk Buaya dengan panjang kurang lebih setengah meter (tergantung pesanan) yang merupakan salah satu hantaran wajib dari pengantin pria kepada pengantin wanita dalam perkawinan adat Betawi. Konon roti ini menyimbolkan kesetiaan.
Roti Buaya diklasifikasikan ke dalam roti tawar karena rasanya yang tidak terlalu manis. Tertarik untuk membuatnya? Dengan bahan-bahan yang mudah di dapat seperti terigu, gula pasir, margarine, garam, ragi, susu bubuk full cream, telur, pewarna makanan, serta air, andapun sudah bisa membuatnya. Cara memasaknyapun gampang, semua adonan dimasukkan kedalam cetakan Buaya dan panggang selama beberapa menit. Gampang bukan? Jadi, anda tidak perlu repot-repot mencari pengrajin roti ini bila kelak ada famili atau tetangga anda yang menikah dengan adat Betawi, atau anda berminat menjadi pengrajin Roti Buaya sendiri? Tentunya Jakarta akan bersyukur karena pengrajin roti buaya semakin bertambah. Selamat mencoba!

nutrisari banget


NUTRISARI BANGET



Eri 100% tidak lagi seperti yang dulu. Tingkah lakunya, gaya bicaranya yang ceplas ceplos mengundang tawa, semuanya tetap sama seperti kali terakhir kami bertemu. Tapi perubahan mencolok nampak di beberapa bagian tubuhnya. Potongan rambutnya yang dulu agak pendek kini menjadi rambut panjang sepinggang berwarna merah maroon, model terbaru katanya sambil tertawa renyah menyertai cubitan pedas di pinggangku. Kulitnyapun jadi putih bersih, hidungnya yang agak pesek kini lebih panjang beberapa senti, sayang, naruhnya agak ketinggian jadi seperi burung Betet. Kakinya yang dulu kasar karena bulu-bulunya dikerok menjadi sepasang kaki langsing, dengan betis yang padat berisi berhiaskan sepatu berhak sepuluh senti.

“ Kenalkan, ini Bram, pacar baruku.” Kata Eri membuyarkan lamunanku.
“ E…o, ya. Rhino.” Kusebut namaku sembari menyambut uluran tangan lelaki berbadan tegap, berkulit sawo matang bersih, bertinggi sekitar 178-180-an cm itu.
Lelaki itu tersenyum dan mengangguk kecil padaku sedangkan Eri tersenyum-senyum sambil menggerakkan badannya seperti anak kecil yang ingin bermanja-manja.
” Bagaimana, No, aku sudah membayar sumpahku kan,” kata Eri sambil tersenyum.
Eri melanjutkan, ” kamu ingatkan dulu aku pernah bersumpah, sebelum aku bisa mendapatkan pria yang melebihi kamu aku tidak akan balik ke kota ini dan menemuimu.”
” So, what do you think?” tanyanya.

Kilatan petir sesaat membawaku mengenang peristiwa sepuluh tahun lalu di Pantai Parangtritis. Demi merayakan kelulusan SMA, aku dan beberapa teman termasuk Eri merayakan pesta api unggun di sana. Deburan ombak keras pantai selatan menambah romantis suasana malam itu, dengan bertemankan bintang-bintang yang berkelip di langit yang cerah tak tersaput mendung secuil kami mendendangkan lagu lama Iwan Fals diiringi petikan gitar tua milik Imron, sang ketua kelas,
”…kemesraan ini janganlah cepat berlalu, kemesraan ini ingin kupendam selalu, hatiku damai jiwaku tentram di sampingmu…..”
Waktu itu Eri bergelayut manja, tangannya melingkari tanganku, tubuhnya sengaja ditempelkan erat dengan kepala bersandar di pundakku. Aku acuh saja, toh teman-teman semuanya tahu siapa Eri, kepada semua lelaki dia berlaku yang sama apalagi lelaki itu tampan, berkulit putih (seperti penulis :P), rapi ataupun tampak macho dengan dandanan rocker, Eri tidak perduli, katanya, “asal aku merasa nyaman, cuek aja, lagi.”
Belum selesai lagu kedua dinyanyikan, Eri menarik tanganku setengah memaksa. Mau tidak mau aku ikuti tarikan Eri yang membawaku jauh pergi dari gerombolan teman-teman yang memandang kami dengan penuh tanya sambil sedikit berbisik-bisik satu dengan yang lain.

“ Apaan sih, Ri, malukan sama yang lain.” kataku.
” Sorry, No, aku hanya pengen punya waktu berduaan denganmu.” balas Eri.
” Emangnya kita apaan? Pake acara berduaan segala.” timpalku.
“ No, aku pengen ngomong sesuatu sama kamu.”
” Ya udah tinggal ngomong, apa susahnya? Ga perlu narik-narik akau kan.” sungutku.
” No, sebenarnya.....” berhenti sesaat Eri menarik napas.
” Sebenarnya apaan?” tidak sabaran aku berkata.
” Tapi janji kamu tidak marah kan.” mohon Eri.
” Iya, iya, cepetan ngomong, to the point saja, ga usah basa basi. ”
” Sebenarnya, aku suka sama kamu, No.”
” Apa?!” teriakku terkaget-kaget, ” apa kamu bilang?”
” Maafin aku, No, aku nggak bisa memungkiri ini.....”
” Wait, wait..., maksudmu kamu cinta aku seperti cinta Rangga pada Cinta, gitu?” potongku tak percaya.
Eri hanya mengangguk, tidak berani dia menatapku dan kuyakin kaca-kaca bening sudah menggantung di matanya.
” Eri, Eri kamu kemasukan jin dari mana? apa kata dunia nanti? masa jeruk minum jeruk, kaya iklan aja.”
” Aku tahu, No, tapi aku ga bisa membohongi perasaanku padamu. ” Eri berkata ditengah isakan tangis dan sedotan ingusnya. So discusting!

Angin pantai bertiup agak kencang membawa butir-butir lembut pasir Pantai Parangtritis menampar wajahku yang kecut, bingung, marah, kaget dan bermacam bentuk perasaan aneh lainnya. Deburan ombak Parangtritis memecah sunyi malam meredam tangisan Eri yang berdiri kaku sesenggukan di depanku. Tiba-tiba, tetesan gerimis satu persatu menetes - padahal BMG memprakirakan cuaca cerah - membasahi bumi pijakan kami. Di tengah suasana yang tidak menentu Eri mengucapkan sumpahnya, bahwa sebelum dia bertemu dengan lelaki yang melebihi aku dalam segala-galanya dia takkan kembali ke kota ini.

Dan kini sumpah itu terpatahkan.

” Rhino, kok bengong, seeh? Jangan-jangan ente naksir akika, bok.” enteng Eri berkata.
” Bram ini seorang manajer sebuah Boutiq terkenal di Jakarta, lho, No, bulan kemarin aja baru grand launching cabang barunya di Singaparna, eh, Singapura...sampe belibet akika ngomong, habisnya ente melongo sih kaya sapi ompong, heran ya?” cerocos Eri tanpa titik koma.

Aku hanya terdiam menatapnya sambil mendengarkan promosinya tentang Bram. Eri, Eri....atau harus kusebut nama lengkapmu? Eryanto Pambudi, nama yang cukup gagah tapi sayang tidak segagah tampilan luar dalammu. Terserah kamu mau ngenalin siapa saja ke aku, atau mau ngomong apa aja ke aku itu hakmu tapi aku juga punya hak kan. Salah satunya hak untuk punya keturunan yang pastinya tak bisa kauberikan, juga hak untuk gak kena HIV/AIDS. Aku masih ingin hidup seribu tahun lagi.
Eri, selamat ya, kuacungi empat jempol milikku untukmu. Kamu berhasil memake over dirimu sampai pangling aku jadinya dan atas keberhasilanmu mendapat pacar yang baik (menurutmu), kaya dan lebih segalanya daripada aku, satu pesanku : hati-hati atuh sama PMS (penyakit menular sexual) macam raja singa, sifilis, apalagi HIV/Aids. Jangan lupa pake alat pelindung ye dan jangan ganti-ganti pasangan. Takut bok.....

surat untuk emak di surga

SURAT UNTUK EMAK DI SURGA


Apa kabar mak? Bagaimana keadaanmu, di sini aku baik-baik saja semoga begitu juga emak di sana.
Mak, minggu depan aku akan UAN, doakan aku lulus dengan nilai bagus ya.
Mak, minggu kemarin bapak ngomong ke aku kalau akan kawin lagi….aku belum ngasih jawaban aku masih bingung, kaget nggak karuan. Ketika Bu lik Rum nikah saja aku kaget dan bingung karena berarti tidak ada lagi yang masakin buat aku, bapak atau sekedar bersihin rumah. Sekarang malah bapak yang akan nikah, woalah, mau jadi apa dunia ini. Bapak pasti akan lebih senang ngurusin istri barunya dibandingkan ngurus aku kan, mak. Kalau sudah tergila-gila dengan “mainan” baru apa sempat bapak mikir uang jajanku, uang sekolahku atau nanyain pelajaranku? Sepeninggalmu bapak seperti kehilangan arah, kerjaannya cuma dolaaaaan terus, sore berangkat malam besoknya baru pulang tidak tau nginap dimana dia. Kusut, uring-uringan terus, apa yang kukerjakan selalu dianggapnya salah kalau dibilangin jangan begini jangan begitu, tidak baik begini tidak baik begitu, dia hanya diam saja, hanya tangannya yang bertindak ke mukaku atau melempar barang-barang yang bisa digapai. Bapak sudah berubah, mak. Berbeda sekali dengan bapak yang dulu sangat dekat dengan anak istrinya, berbeda sekali dengan bapak yang dulu menjadi idolaku. Tapi ya untung bapak masih mau ngasih aku uang jajan dan bayar uang sekolah. Kata Bu De, bapak begitu bukan hanya karena kehilangan kamu, mak, tapi jiwanya sudah dirasuki guna-guna Yu Jum, pacar yang akan dinikahinya itu. Emak tau kan Yu Jum, itu lho, pedagang nasi pecel di depan Pasar Wage. Orangnya tidak ada bagus-bagusnya. Dilihat dari samping kiri, kanan, atas, bawah tetap jelek walaupun pake sedotan dan lihatnya dari pucuk pohon kelapapun tetap sama! Hitam, pendek, gendut, jarang senyum. Aku heran bagaimana bisa bapak tergila-gila dengannya kalau bukan karena guna-guna wanita jalang itu! Atau jangan-jangan bapak tidak tergila-gila pada orangnya tapi dengan nasi pecelnya yang kesohor ke seantero dusun ini? Jadi, bapak tidak perlu antri lagi setiap pagi untuk beli nasi pecel karena sudah disediakan special buat bapak. NONSENS! Di dunia Barbiepun itu tidak bakal terjadi, sang pangeran hanya akan mendapatkan sang putri yang cantik jelita. Bagaimana menurutmu mak? Emak setujukan dengan dugaanku?!

Mak, akhir-akhir ini hujan terus menerus turun, sawah kita sudah dua hari ini gak diurus karena orang-orang pada takut disambar petir yang sambung menyambung. Ini tanda-tanda gagal panen, belum lagi hama wereng, penggerek padi dan belalang silih berganti. Mak, tanyakan kepada tuhan, apa Dia marah? Apa ini petunjukNya agar bapak tidak kawin lagi dan balik ngurus anaknya?
Mak, sudah ya suratku ini, doakan bapak diberi pencerahan, kesadaran dan balik lagi ke jalan yang lurus. Kapan-kapan kalau ada berita baru akan kusambung lagi.


Dari anakmu yang selau merindukanmu,


Narto

originally by me

KETIKA SAKURA MEKAR DI BOGOR

*) sebenarnya tulisan ini akan ku ikutsertakan (atas nama teman) dalam lomba mengarang umum dalam rangka memperingati hari tanpa tembaku yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran UGM. tapi karena satu dan lain hal terpaksa gagal, ya sudah dipasang di blog aja.



Pagi ini untuk kesekian kalinya bapak berkunjung ke rumah sakit. Keluhan-keluhannya seperti tidak nafsu makan, cepat lelah dan badan terasa berat, mengakibatkan bapak menjalani serangkaian pemeriksaan laboratorium yang akhirnya memutuskan bapak terkena ginjal. Tidak puas dengan jawaban dokter, bapak mencari jawaban lain dengan mendatangi beberapa pengobatan alternative yang rata-rata mengatakan bapak hanya sakit pencernaan dan bisa diobati dengan beberapa kali pertemuan saja. Anehnya sebagai anak-anaknya, kami lebih mempercayai jawaban para pengobat alaternatif tadi karena dengan beberapa kali pengobatan saja bapak sudah menunjukkan perubahan seperti mulai mau makan dan badannya terasa enteng. Alasan yang lain adalah, kami mengetahui kebiasaan bapak yang gampang sekali minum berbagai macam obat seperti obat batuk, obat sakit perut dan juga minum jamu-jamuan mulai jamu racikan pasar hingga godogan buah pace yang ada di kebun belakang ataupun minum obat dicampur jamu, hingga menyebabkan error di system pencernaannya. Kata ibu semua jamu tersebut untuk vitalitas bapak yang semakin lanjut usianya dan mungkin untuk mengurangi batuk-batuknya.

Seingat saya bapak sudah batuk sejak saya SD, dan setiap batuk seringkali diakhiri dengan ludah yang sangat kental hingga susah sekali disiram jadi harus digosok. Kakak-kakak perempuan saya yang notabene harus membersihkan rumah seringkali komplain dengan kebiasaan bapak yang satu ini karena bapak meludah di sembarang tempat di halaman ataupun di tempat mencuci piring.

Sakit batuk ini didapat, kami menduga, karena kebiasaan merokok bapak, yang kata ibu juga, sudah dilakukan sejak masih perjaka. Maklum sebagai orang yang dilahirkan di “gunung”, merokok adalah kebiasaan, entah itu sebagai pengusir dingin, teman nongkrong atau hanya untuk iseng saja. Saya ingat bapak selalu membeli tidak hanya satu atau dua kotak rokok tetapi satu karton rokok kretek cap kerbau, kalau tidak salah produksi Gudang Garam. Bapak memang perokok berat, katanya lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Bapak selalu merokok disembarang tempat tidak perduli ada anak kecil atau tidak, di tempat umum atau di kamar tidur. Salah satu kebiasaan bapak yang paling dibenci seluruh keluarga adalah ketika bapak meokok di WC, selain puntungnya dibuang di lobang WC, bau yang ditinggalkan oleh asap rokok seringkali membuat pusing apalagi ketika disemprot dengan pengharum ruangan, tetap saja bau tidak hilang. Selain batuk, ludah, bau akibat asap rokok yang ditinggalkan, ada lagi yang sangat mengganggu kami, istri dan anak-anaknya, - bapak tidak pernah merasa mengganggu orang lain yang disebabkan kebiasaan merokoknya - yaitu bau mulut dan bau badan yang menempel seperti prangko. Seringkali kami harus mengingatkan bapak untuk memakai parfum dan menanyakan apakah sudah gosok gigi atau belum. Ini sangat penting sekali untuk sosialisasi di masyarakat, kami tidak ingin mendengar tetangga bergosip hanya tentang bau badan bapak yang pastinya bisa merusak citra bapak sebagai orang yang sangat dihormati karena bapak adalah mantan pejabat disebuah departemen. Tapi, gelar mantan pejabat yang disandang bapak malah menjadi bumerang bagi kami, kenapa? Karena bapak dengan sangat mudah mendapatkan rokok gratis disetiap jamuan, baik itu selamatan orang meninggal, rapat RT/RW, rapat kelurahan atau hanya sekedar arisan bulanan, dan kami semakin kewalahan menghadapi ini akibatnya skor selalu 0-1 untuk bapak. Sebenarnya tidak lelah-lelahnya kami, sebagai orang-orang terdekatnya meminta bapak untuk berhenti merokok, tetapi bapak selalu saja diam yang berarti tidak setuju dengan pendapat kami. Seringkali ibu dan kakak perempuan saya menyembunyikan satu dua bungkus rokok tapi sebagai balasan bapak selalu membeli beberapa bungkus lagi, atau ketika saya membanding-bandingkan bapak saya yang perokok dengan tetangga saya yang anggota DPRD aktif yang bukan perokok, jawaban bapak adalah lain ladang lain belalang, kalau sudah begitu mau apa lagi? Walhasil, kami membiarkan bapak dengan rokoknya, toh yang repot dan menderita juga bapak. Kami pikir mungkin bapak akan selamanya menjadi perokok

Tahun 1990 an, bapak berencana naik haji, tak disangka tak dinyana keinginan tersebut memunculkan keinginannya untuk berhenti merokok dan juga melahirkan kesadarannya akan pentingnya kesehatan seiring bertambahnya usia. Pada awalnya usaha bapak untuk berhenti merokok adalah mengurangi jumlah rokok yang dihisap setip hari, sebagai gantinya bapak menghisap permen Bliss atau permen rasa mentol yang isis dan ibu wajib menyediakan jajanan setiap hari. Tidak berat, setidaknya karena untuk kebaikan bersama. Tahun 2002, Allah mengizinkan bapak dan ibu menunaikan rukun Islam yang kelima, pada saat itu bapak sudah berhenti total dari merokok, meskipun batuk dan ludahnya masih kental serta ketiaknya terlihat putih akibat olesan campuran gamping dan air kelap, ternyata, meskipun diam bapak selalu menanggapi komplain kami tentang bau badannya yang seperti rokok. Demi mengurangi bau badan akibat rokok, bapak sengaja mengolesi ketiaknya dengan campuran gamping dan air kelapa, terasa perih bila digaruk kata bapak. Kini, setelah bertahun-tahun bapak berhenti merokok beliau tinggal menuai benih yang ditanamnya. Di usia beliau yang ke 78, beliau “ hanya” sakit pencernaan, batuk berdahak yang tak kunjung reda ditambah dengan penyakit tua seperti kurang nafsu makan, cepat lelah. Alhamdulillah Allah menjauhkan bapak dari penyakit berat seperti paru-paru, asma, bronchitis ini mungkin karena kebiasaan bapak yang selalu jalan kaki tiap pagi, dan minum pahitan tiap hari mengurangi gejala penyakit yang mungkin timbul bagi perokok. Satu lagi yang patut disyukuri, dari ketiga anak laki-lakinya dan enam anak perempuannya tidak ada yang menirunya merokok.
Ternyata, pikiran kami tentang bapak bahwa bapak akan tua dengan rokoknya, salah besar. Dengan keinginan dan motivasi yang kuat serta dorongan dari orang-orang terdekat, bapak berhasil berhenti dari kebiasaannya, tentunya hal-hal tersebut akan kurang efektif tanpa adanya kesadaran yang timbul dari diri si perokok sendiri untuk berhenti merokok demi suatu alasan tertentu.

Saturday 28 April 2007

oh dunia...oh dunia

GOSIP ATAU FAKTA



Salah satu hal yang menyenangkan tinggal di Jakarta adalah ketika kita dengan mudahnya mengetahui rahasia tetangga kita. Jadi ga perlu nyewa detektif atau jadi anggota CIA untuk bisa tau rahasia tetangga. Beda sekali bila kita hidup di kampung yang rata-rata masih punya halaman luas plus tembok yang bisa memfilter semua informasi yang bisa keluar masuk dari dan keluar rumah kita. Keuntungan lainnya kita bisa nambah dosa! Dengan dengerin (akhirnya menghayati) suatu gosip bukankah kita termasuk orang yang makan daging sodara sendiri. Sumanto, 'kali?! Bingungkan? Kalo bingung ga usah dipikir, ditanggung tambah pusing tujuh keliling. Dan itulah tujuan tulisan ini biar pusing karena gosip, gosip, gosip, mmmuuuah..!

Sudah kurang lebih satu bulan ini ibu penjual nasi uduk seberang jalan nggak buka warung semi permanennya. Biasanya setiap jam 5.30 warung si ibu sudah rame dengan tawa canda dan gosip ibu-ibu yang nyari sarapan untuk anak suaminya. Tapi kini, seperti minggu-minggu kemarin, tempat itu jadi sepi, hanya ada gelandangan yang ngorok di kursi panjang depan warungnya mendekap erat tongkat usang dengan tangannya yang hitam kurus.

Konon, kata mbak-mbak yang ngasuh ponakan ane, si ibu kabur ke tempat sodaranya di Bali, di Jawa atau entah dimana, yang jelas masih di atas bumi di bawah langit. Usut punya usut dia kabur karena ketahuan selingkuh dengan pembantunya yang lebih muda. Dengar itu, aku tertawa. Bagaimana bisa, lha wong pembantunya walaupun lebih muda tingkah lakunya cenderung kecewek-cewekkan. Apa bisa dia tertarik sama perempuan. Beda jauh dengan suaminya yang polisi, berbadan tinggi besar, rada botak dihiasi rambut dwi warnanya, meskipun berperut buncit. Tapi itulah kenyataan. Katanya, sebelum kabur mereka beradu mulut, kedua pihak tidak ingin disalahkan. Si ibu yang dituduh selingkuh balik menyerang suaminya dengan tuduhan suaminya berbuat selingkuh pula. Kata si mbak, si ibu pernah bawa anak pertamanya ke rumah salah satu pacar bapaknya, tapi setelah itu ga ada tindak lanjutnya. Si ibu selalu menjadi pihak yang lemah dan selalu disalahkan.
Puncaknya, si laki meminta istrinya untuk di ruqyah bila kepengen baikan lagi karena dari dukun sang lelaki dia tahu kalo istrinya pakai susuk. Kata si ibu, susuk ini dia pakai agar suaminya betah di rumah, selau terbayang wajah istrinya, dan agar suaminya bisa sembuh dari tabiatnya yang suka pacaran. Dan sebagai seorang istri yang cinta anak-anak dan suami, diturutinya hal itu......

Ruqyah sudah dilaksanakan, kata ustadz yang melayaninya lebih baik susuk tersebut dilepas saja meskipun tidak ada jinnya. (jadi, mungkin susuk tersebut nggak manjur karena nggak ada jinnya, kalo ada jinnya manjur 'kali ya?). Tapi apa mau dikata, kalau Tuhan sudah berkeinginan semuanya pasti terjadi. Seperti kisah keluarga ibu penjual nasi uduk ini. Bukannya surut emosinya karena istrinya udah minta maaf dan nuruti kemauannya, dia malah menjadi-jadi. Semua income ditutup, dari mulai uang gaji yang biasa diberikan ke istri setiap bulan hingga larangan jualan nasi uduk di depan rumah. Silahkan tinggal di rumah ini kalau mau asal penghidupan cari sendiri dan jangan di sini! Suami macam apa itu!!!! Kabarnya, dari gosip yang beredar di kalangan mbak-mbak pengasuh, si suami sebenarnya sudah diguna-guna oleh salah satu WILnya. Masih dari sumber yang sama, dari mulut sang dukun yang dimintai tolong pihak ibu untuk menyembuhkan "penyakit" si lelaki, keluarlah bulu burung gagak!! weleh,weleh.....

Tapi apa mau dikata, itu bukan urusan saya, kamu, kamu dan kamu kan...biar mereka menyelesaikan sendiri urusannya sendiri plus pasrah kepada Allah agar Dia memberikan yang terbaik bagi umatnya.

By the way, apa sebenarnya Ruqyah itu? Beberapa waktu silam sebuah televisi swasta menayangkan sinetron yang pada akhirnya salah satu karakter harus di ruqyah dan selesailah masalah di sinetron tersebut. Apakah ruqyah seperti itu?

Dari www.assunah.or.id/artikel/tauhid/8ruqyah.php di dapat pemahaman bahwa Ruqyah adalah penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an atau doa-doa atau mantra-mantra. Ruqyah yaitu yang disebut pula Azimah. Ini khusus diizinkan selama penggunaannya bebas dari hal-hal syirik, sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan keringanan dalam hal ruqyah ini untuk mengobati 'ain atau sengatan kalajengking.

Dalam http://andi.wordpress.com/2005/10/31/ruqyah-syirik/disebutkan Ruqyah dan penyembuhan kerasukan jin, Dewan Hisbah memutuskan bahwa ruqyah dalam arti doa dan melindungkan diri dengan kalimat yang manshush(diucapkan oleh Nabi Muhammad saw.) atau susunan sendiri disyariatkan(dicontohkan oleh Rasulullah saw.); ruqyah dalam arti jimat danjampi-jampi sekalipun menggunakan ayat Alquran adalah syirik (berdosabesar); Tidak ada kesurupan jin; Keyakinan dan pengobatan kesurupan jinadalah dusta dan syirik.

Jadi saudara dan saudariku, kalau kita nyimpan jimat (seperti aku dulu) itu namanya syirik, maka bertaubatlah! Karena Allah nggak ngampunin dosa syirik dan Allah mengampuni dosa-dosa selain itu. Aku ngga/belum sholat Taubat tapi nggak pake lagi ntu jimat, diampuni nggak ya? Wallahuallam. Trus ketika kita percaya bahwa dengan ber Ruqyah maka halangan dan rintangan untuk mendapat pekerjaan akan hilang, termasuk syirik nggak,ya?

Tuh kan, jadi bingung.... :(

Monday 23 April 2007

sharing pertama

Memang susah cari kerjaan tanpa adanya dasar yang kuat. Contoh gampangnya, cita-cita. Ternyata, cita-cita memegang peranan penting untuk menapaki karir kita selanjutnya. dengan cita-cita yang jelas kita akan dapat memutuskan dengan gampang akan kemana diri kita akan dibawa. Bingung? Kalau kita sudah memiliki cita-cita, minimal sejak SMP, contohnya pengen jadi dokter maka kita akan mudah membawa diri kita menuju kesana, kita dapat menggembleng diri agar menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kedokteran sekaligus belajar bertanggung jawab pad diri sendiri.
Aku nyesel, kenapa setiap ada pelajaran BK di SMP, kolom cita-cita selalu kutulis pengen jadi orang kaya. Kalau kepengen jadi orang kaya kan banyak jalannya, walaupun sebenarnya cuma ada dua pilihan jalan yaitu: jalan baik yang diridhoi Tuhan atau jalan buruk yang dimurkai Tuhan. Dari kedua jalan tersebut ada bermacam-macam jalan kecil menuju kaya. Contohnya kita melalui jalan buruk, terdapat banyak cara untuk menjadi kaya dengan cara ini: silahkan menjadi copet, perampok, perompak, koruptor, dll. Kalau milih jalan baik juga sama, ga perlu dikasih contoh kan, syaratnya perbuatan kita ga melenceng dari ketetapan Tuhan, misalnya korupsi, kolusi(hehehe...karena kolusi pula yang menyebabkan Allah ga ngijinin ane jadi tentara) dan nepotisme. Gampang kan.
Tapi ngomong emang mudah, lebih mudah daripada ngabisin nasi sebakul malahan. Tanpa motivasi yang kuat, cita-cita hanyalah sebuah kata yang ga ada artinya bagi kita. mau bukit? Seandainya, aku memiliki motivasi yang super kuat, sekarang aku sedang (tentunya setelah menghilangkan hal-hal diluar kehendak kita) pendidikan TNI untuk mendapatkan pangkat letnan. Tapi gara-gara motivasi yang kurang kuat mengakar menancap dalam diri, akhirnya aku gagal. Motivasi yang tidak terlalu kuat tersebut tumbang perlahan karena pertama, pada tes kesemaptaan/fisik (lari, sit up, push up, chin up, lari angka 8) aku dinyatakan kalah total nilai. Tapi karena ada yang "kasihan" kepadaku ditambah calon PA PK TNI dari Jakarta Raya hanya aku sendiri yang punya jurusan bidang studi yang berbeda (kebanyakan dari lulus dari fakultas hukum, teknik), maka aku dimasukin kembali ke dalam daftar peserta yang boleh mengikuti tes berikutnya. Kedua, setelah masalah pertama beres, muncullah masalah kedua. Raportku dari SD sampai SMA hilang pas di kereta! Kalang kabut orang tuaku yang di kampuang nan jauh di mato ngurusin 'ntu dokumen.Saat itu masih liburan lebaran. Pikiranku kacau buanget waktu itu, impian punya pangkat sepertinya akan terbang, bang, bang jauuuuh.......aku dah nyerah, aku pasrah tapi aku yakin Tuhan selau memberi yang terbaik buat umatNya. Dan sesuatu yang baik datangnya ga akan terburu-buru. Akhirnya urusan itupun terselesaikan pula. Tapi, itu bukan yang terakhir. Masalah yang yang jauh lebih besar menghadang aku, akhirnya aku down, mentalku ga kuat lagi.Akhirnya, aku mundur!Sebenarnya tinggal selangkah lagi, tinggal tes di Bandung, kalau lolos aku akan pendidikan selama kurang lebih satu tahun dan akan kudapat pangkat letnan. Tapi apa mau dikata, bukankah Tuhan selalu memberikan yang terbaik buat kita, umatnya?
Jadi, dari tulisan di atas, ada dua faktor yang bisa membuat kita mencapai sesuatu yang selalu kita cita dan cintakan. Cita- cita yang kuat dan motivasi yang supper kuat pula. Walaupun tentunya masih ada faktor-faktor lain, entern dan intern.
Ciao, good luck