Saturday, 28 April 2007

oh dunia...oh dunia

GOSIP ATAU FAKTA



Salah satu hal yang menyenangkan tinggal di Jakarta adalah ketika kita dengan mudahnya mengetahui rahasia tetangga kita. Jadi ga perlu nyewa detektif atau jadi anggota CIA untuk bisa tau rahasia tetangga. Beda sekali bila kita hidup di kampung yang rata-rata masih punya halaman luas plus tembok yang bisa memfilter semua informasi yang bisa keluar masuk dari dan keluar rumah kita. Keuntungan lainnya kita bisa nambah dosa! Dengan dengerin (akhirnya menghayati) suatu gosip bukankah kita termasuk orang yang makan daging sodara sendiri. Sumanto, 'kali?! Bingungkan? Kalo bingung ga usah dipikir, ditanggung tambah pusing tujuh keliling. Dan itulah tujuan tulisan ini biar pusing karena gosip, gosip, gosip, mmmuuuah..!

Sudah kurang lebih satu bulan ini ibu penjual nasi uduk seberang jalan nggak buka warung semi permanennya. Biasanya setiap jam 5.30 warung si ibu sudah rame dengan tawa canda dan gosip ibu-ibu yang nyari sarapan untuk anak suaminya. Tapi kini, seperti minggu-minggu kemarin, tempat itu jadi sepi, hanya ada gelandangan yang ngorok di kursi panjang depan warungnya mendekap erat tongkat usang dengan tangannya yang hitam kurus.

Konon, kata mbak-mbak yang ngasuh ponakan ane, si ibu kabur ke tempat sodaranya di Bali, di Jawa atau entah dimana, yang jelas masih di atas bumi di bawah langit. Usut punya usut dia kabur karena ketahuan selingkuh dengan pembantunya yang lebih muda. Dengar itu, aku tertawa. Bagaimana bisa, lha wong pembantunya walaupun lebih muda tingkah lakunya cenderung kecewek-cewekkan. Apa bisa dia tertarik sama perempuan. Beda jauh dengan suaminya yang polisi, berbadan tinggi besar, rada botak dihiasi rambut dwi warnanya, meskipun berperut buncit. Tapi itulah kenyataan. Katanya, sebelum kabur mereka beradu mulut, kedua pihak tidak ingin disalahkan. Si ibu yang dituduh selingkuh balik menyerang suaminya dengan tuduhan suaminya berbuat selingkuh pula. Kata si mbak, si ibu pernah bawa anak pertamanya ke rumah salah satu pacar bapaknya, tapi setelah itu ga ada tindak lanjutnya. Si ibu selalu menjadi pihak yang lemah dan selalu disalahkan.
Puncaknya, si laki meminta istrinya untuk di ruqyah bila kepengen baikan lagi karena dari dukun sang lelaki dia tahu kalo istrinya pakai susuk. Kata si ibu, susuk ini dia pakai agar suaminya betah di rumah, selau terbayang wajah istrinya, dan agar suaminya bisa sembuh dari tabiatnya yang suka pacaran. Dan sebagai seorang istri yang cinta anak-anak dan suami, diturutinya hal itu......

Ruqyah sudah dilaksanakan, kata ustadz yang melayaninya lebih baik susuk tersebut dilepas saja meskipun tidak ada jinnya. (jadi, mungkin susuk tersebut nggak manjur karena nggak ada jinnya, kalo ada jinnya manjur 'kali ya?). Tapi apa mau dikata, kalau Tuhan sudah berkeinginan semuanya pasti terjadi. Seperti kisah keluarga ibu penjual nasi uduk ini. Bukannya surut emosinya karena istrinya udah minta maaf dan nuruti kemauannya, dia malah menjadi-jadi. Semua income ditutup, dari mulai uang gaji yang biasa diberikan ke istri setiap bulan hingga larangan jualan nasi uduk di depan rumah. Silahkan tinggal di rumah ini kalau mau asal penghidupan cari sendiri dan jangan di sini! Suami macam apa itu!!!! Kabarnya, dari gosip yang beredar di kalangan mbak-mbak pengasuh, si suami sebenarnya sudah diguna-guna oleh salah satu WILnya. Masih dari sumber yang sama, dari mulut sang dukun yang dimintai tolong pihak ibu untuk menyembuhkan "penyakit" si lelaki, keluarlah bulu burung gagak!! weleh,weleh.....

Tapi apa mau dikata, itu bukan urusan saya, kamu, kamu dan kamu kan...biar mereka menyelesaikan sendiri urusannya sendiri plus pasrah kepada Allah agar Dia memberikan yang terbaik bagi umatnya.

By the way, apa sebenarnya Ruqyah itu? Beberapa waktu silam sebuah televisi swasta menayangkan sinetron yang pada akhirnya salah satu karakter harus di ruqyah dan selesailah masalah di sinetron tersebut. Apakah ruqyah seperti itu?

Dari www.assunah.or.id/artikel/tauhid/8ruqyah.php di dapat pemahaman bahwa Ruqyah adalah penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an atau doa-doa atau mantra-mantra. Ruqyah yaitu yang disebut pula Azimah. Ini khusus diizinkan selama penggunaannya bebas dari hal-hal syirik, sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan keringanan dalam hal ruqyah ini untuk mengobati 'ain atau sengatan kalajengking.

Dalam http://andi.wordpress.com/2005/10/31/ruqyah-syirik/disebutkan Ruqyah dan penyembuhan kerasukan jin, Dewan Hisbah memutuskan bahwa ruqyah dalam arti doa dan melindungkan diri dengan kalimat yang manshush(diucapkan oleh Nabi Muhammad saw.) atau susunan sendiri disyariatkan(dicontohkan oleh Rasulullah saw.); ruqyah dalam arti jimat danjampi-jampi sekalipun menggunakan ayat Alquran adalah syirik (berdosabesar); Tidak ada kesurupan jin; Keyakinan dan pengobatan kesurupan jinadalah dusta dan syirik.

Jadi saudara dan saudariku, kalau kita nyimpan jimat (seperti aku dulu) itu namanya syirik, maka bertaubatlah! Karena Allah nggak ngampunin dosa syirik dan Allah mengampuni dosa-dosa selain itu. Aku ngga/belum sholat Taubat tapi nggak pake lagi ntu jimat, diampuni nggak ya? Wallahuallam. Trus ketika kita percaya bahwa dengan ber Ruqyah maka halangan dan rintangan untuk mendapat pekerjaan akan hilang, termasuk syirik nggak,ya?

Tuh kan, jadi bingung.... :(

No comments: