Memang susah cari kerjaan tanpa adanya dasar yang kuat. Contoh gampangnya, cita-cita. Ternyata, cita-cita memegang peranan penting untuk menapaki karir kita selanjutnya. dengan cita-cita yang jelas kita akan dapat memutuskan dengan gampang akan kemana diri kita akan dibawa. Bingung? Kalau kita sudah memiliki cita-cita, minimal sejak SMP, contohnya pengen jadi dokter maka kita akan mudah membawa diri kita menuju kesana, kita dapat menggembleng diri agar menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kedokteran sekaligus belajar bertanggung jawab pad diri sendiri.
Aku nyesel, kenapa setiap ada pelajaran BK di SMP, kolom cita-cita selalu kutulis pengen jadi orang kaya. Kalau kepengen jadi orang kaya kan banyak jalannya, walaupun sebenarnya cuma ada dua pilihan jalan yaitu: jalan baik yang diridhoi Tuhan atau jalan buruk yang dimurkai Tuhan. Dari kedua jalan tersebut ada bermacam-macam jalan kecil menuju kaya. Contohnya kita melalui jalan buruk, terdapat banyak cara untuk menjadi kaya dengan cara ini: silahkan menjadi copet, perampok, perompak, koruptor, dll. Kalau milih jalan baik juga sama, ga perlu dikasih contoh kan, syaratnya perbuatan kita ga melenceng dari ketetapan Tuhan, misalnya korupsi, kolusi(hehehe...karena kolusi pula yang menyebabkan Allah ga ngijinin ane jadi tentara) dan nepotisme. Gampang kan.
Tapi ngomong emang mudah, lebih mudah daripada ngabisin nasi sebakul malahan. Tanpa motivasi yang kuat, cita-cita hanyalah sebuah kata yang ga ada artinya bagi kita. mau bukit? Seandainya, aku memiliki motivasi yang super kuat, sekarang aku sedang (tentunya setelah menghilangkan hal-hal diluar kehendak kita) pendidikan TNI untuk mendapatkan pangkat letnan. Tapi gara-gara motivasi yang kurang kuat mengakar menancap dalam diri, akhirnya aku gagal. Motivasi yang tidak terlalu kuat tersebut tumbang perlahan karena pertama, pada tes kesemaptaan/fisik (lari, sit up, push up, chin up, lari angka 8) aku dinyatakan kalah total nilai. Tapi karena ada yang "kasihan" kepadaku ditambah calon PA PK TNI dari Jakarta Raya hanya aku sendiri yang punya jurusan bidang studi yang berbeda (kebanyakan dari lulus dari fakultas hukum, teknik), maka aku dimasukin kembali ke dalam daftar peserta yang boleh mengikuti tes berikutnya. Kedua, setelah masalah pertama beres, muncullah masalah kedua. Raportku dari SD sampai SMA hilang pas di kereta! Kalang kabut orang tuaku yang di kampuang nan jauh di mato ngurusin 'ntu dokumen.Saat itu masih liburan lebaran. Pikiranku kacau buanget waktu itu, impian punya pangkat sepertinya akan terbang, bang, bang jauuuuh.......aku dah nyerah, aku pasrah tapi aku yakin Tuhan selau memberi yang terbaik buat umatNya. Dan sesuatu yang baik datangnya ga akan terburu-buru. Akhirnya urusan itupun terselesaikan pula. Tapi, itu bukan yang terakhir. Masalah yang yang jauh lebih besar menghadang aku, akhirnya aku down, mentalku ga kuat lagi.Akhirnya, aku mundur!Sebenarnya tinggal selangkah lagi, tinggal tes di Bandung, kalau lolos aku akan pendidikan selama kurang lebih satu tahun dan akan kudapat pangkat letnan. Tapi apa mau dikata, bukankah Tuhan selalu memberikan yang terbaik buat kita, umatnya?
Jadi, dari tulisan di atas, ada dua faktor yang bisa membuat kita mencapai sesuatu yang selalu kita cita dan cintakan. Cita- cita yang kuat dan motivasi yang supper kuat pula. Walaupun tentunya masih ada faktor-faktor lain, entern dan intern.
Ciao, good luck
No comments:
Post a Comment