Kenapa nulisnya pake "j" tidak pake "i" ??
Karena dahulu kala pencetus kendaraan tsb adalah Bang Jaja bukan Bang Jawadi jadi disingkat Bajaj bukan Bajaw.
Thursday, 12 July 2007
tips naik bajaj
Posted by
anton
at
21:23
13
comments
Labels: transportation
Sunday, 8 July 2007
NYOK, BARENG-BARENG KITE KE POSYANDU!
Pernah mendengar singkatan IPD? Bukan Institut Pemerintahan Dalam (Negeri) tetapi IPD (baca : Ay Pi Di) ini singkatan dari Invasive Pneumococcal Disease atau bisa disebut sebagai Penyakit Pneumokokus saja.
Bah! Penyakit apapula ini?
IPD, selanjutnya akan disebut sebagai Pneumokokus, adalah sekelompok penyakit yang terdiri dari meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru), infeksi darah (bakteremia) dan sinusitis. Sumber lain juga menyebutkan sepsis (kelanjutan infeksi darah yang dapat mengakibatkan syok dan kegagalan fungsi organ tubuh) serta infeksi telinga tengah.
Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen, kerusakan otak, cacat fisik, retardasi mental bahkan kematian pada anak-anak.
Apa sih penyebab penyakit ini?
Pneumokokus disebabkan oleh bakteri yang disebut Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus) yang hidup secara normal di rongga hidung dan tenggorokan. Penyakit ini menyebabkan kematian utama satu juta bayi dan balita setiap tahunnya di seluruh dunia.Terbanyak menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun meskipun kelompok usia lanjut seringkali juga terkena infeksi ini. Faktor pemicu terjangkitnya penyakit ini karena kondisi tubuh anak sedang turun atau baru sembuh dari penyakit.
Bagaimana penularannya?
Penyakit ini menular melalui percikan ludah ketika orang yang sudah terinfeksi kuman Streptococcus pneumoniae berbicara, batuk dan bersin.
Apa saja gejala-gejalanya?
Meningitis : demam, nyeri kepala hebat, mual, muntah, kejang, gelisah, lesu, gangguan kesadaran hingga koma.
Pneumonia : demam tinggi, nyeri dada saat bernafas, batuk berdahak, denyut nadi cepat, lemah, lemas dan sesak napas. Kadang-kadang disertai mual, muntah dan nyeri kepala. Pada bayi biasanya ditandai dengan rewel dan kurang nafsu makan.
Infeksi darah : demam tinggi, gejalanya akan lebih berat karena merupakan komplikasi dari pneumonia dan dapat menyebabkan meningitis.
Sinusitis : pilek terus menerus, batuk, demam ringan, sakit kepala.
Sepsis : dapat mengakibatkan syok septik, kegagalan fungsi organ tubuh dan kematian.
Infeksi telinga tengah : nyeri pada telinga, demam, gangguan pendengaran, keluar cairan dari telinga.
Siapa saja yang bisa terserang?
Pneumokokus sebenarnya dapat menyerang siapa saja dan dimana saja karena bakteri pneumokokus secara normal berada di dalam rongga hidung dan tenggorokan. Dapat menjadi ganas pada kelompok umur yang rentan yaitu bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.
Mereka yang beresiko adalah :
- Anak-anak yang bersekolah di kelompok bermain/taman kanak-kanak dan tempat penitipan anak.
- Anak-anak usia kurang dari lima tahun.
- Anak-anak dengan gangguan kekebalan.
- Anak-anak yang pernah mengalami infeksi saluran telinga tengah.
- Anak-anak yang disekitarnya banyak orang dewasa perokok.
- Anak-anak yang menderita penyakit kronik seperti diabetes, jantung, paru-paru, ginjal dan penyakit darah.
Apakah bisa disembuhkan?
Bisa disembuhkan tetapi tetap membawa gejala sisa seperti kelumpuhan dan kehilangan pendengaran. Pneumokokus dapat diobati dengan pemberian antibiotika dosis tingi, tetapi saat ini banyak bakteri S. Pneumoniae yang sudah kebal terhadap beberapa antibiotika sehingga semakin mempersulit pengobatannya.
Apa akibat meningitis yang ditimbulkan oleh Pneumokokus?
Meningitis pneumokokus dapat menyebabkan kematian dan kecacatan yang permanen berupa :
- Ketulian.
- Retardasi mental.
- Kemunduran intelegensi.
- Kelumpuhan.
- Gangguan syaraf.
Bagaimana melindungi buah hati kita dari penyakit ini?
Cara melindungi bayi/anak kita dari pneumokokus adalah dengan memberikan vaksin pneumokokus.
Vaksin ini telah menjadi vaksin yang diwajibkan di Amerika Serikat, Australia, Eropa dan Mexico sedangkan di negara kita, Indonesia, termasuk vaksin yang dianjurkan.
Vaksin ini tersedia hampir di semua dokter spesialis anak atau di rumah sakit besar.
Ternyata penyakit banyak yang merger ya.
Sok atuh, jaga kesehatan daripada nanti sakit buang-buang uang bae.
Posted by
anton
at
16:57
3
comments
Labels: health
ROKOK ? MAMAMIA LEZATOS....
World Health Organization (WHO) sendiri mencatat bahwa setiap 6, 5 detik satu orang akan meninggal akibat rokok. Riset memperkirakan bahwa orang yang mulai merokok pada usia remaja (70% mulai merokok di usia ini) dan terus merokok selama dua dekade atau lebih akan mati 20-25 tahun lebih awal daripada orang yang tidak merokok sama sekali. Kenapa? Di bawah ini beberapa efek samping akibat rokok yang jarang dipublikasikan mulai dari ujung rambut sampai ujung jari :
1.Rambut rontok.
2.Katarak.
3.Kulit keriput.
4.Kanker kulit.
5.Hilangnya pendengaran.
6.Osteoporosis.
7.Karies pada gigi.
8.Emphysema (pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru).
9.Penyakit jantung.
10.Kanker :
a.Kanker paru.
b.Kanker hidung.
c.Kanker mulut.
d.Kanker kandung kemih.
e.Kanker anus.
f. Kanker payudara.
12.Penyakit buerger (mengakibatkan terhambatnya aliran darah).
13.Kerusakan sperma.
14.Tukak lambung.
15.Kanker uterus.
16.Psoriasis (menyebabkan bercak-bercak merah berair dan gatal pada kelamin).
Bayangkan hal di atas menimpa anda, masih ingin merokok? Silahkan dipikir-pikir.
Posted by
anton
at
16:52
1 comments
Labels: health
MENIKAHLAH DENGANKU
Sambil menunggu tebusan obatnya diserahkan, seorang bapak ngobrol denganku di sebuah apotek sebuah rumah sakit swasta. Si bapak bercerita bahwa kedua anaknya sedang menjalani perawatan di rumah sakit ini karena terdapat flek-flek di paru-parunya. Awalnya si bapak tidak percaya sama sekali karena baik istri maupun dirinya sendiri bukanlah pengidap paru-paru tapi kenapa semua anaknya menderita penyakit ini. Dari bincang-bincang bersama saudara-saudaranya diketahui bahwa ternyata baik dari pihak istrinya maupun dari keluarganya terdapat penderita paru-paru. Sejenak si bapak termangu, bila saja dia mengetahui hal ini akan terjadi kemungkinan besar dia akan mencegahnya, terlalu penat dia mengurus ini itu. Akan tetapi nasi sudah menjadi bubur janji nikah untuk bersama-sama membina rumah tangga yang harmonis mawardah warohmah telah diucapkan dan sangatlah naïf sekali bila ditarik kembali karena yang bakal menderita adalah darah dagingnya sendiri, mereka sudah cukup menderita tidak mungkin saya menambah penderitaan anak-anak karena hanya mementingkan kepentingan satu dua pihak saja. Demikian kurang lebih ungkapan hati sang bapak.
Sebenarnya apa yang perlu dipersiapkan sebelum sepasang kekasih melanjutkan ke pelaminan agar pengalaman seperti tersebut di atas tidak terjadi? Jawabannya adalah melakukan MEDICAL CHECK UP pra nikah. Perlukah?
Sebenarnya banyak keuntungan yang didapat bila pasangan melakukan medical check up (meskipun hal ini kurang umum dilakukan oleh masyarakat kita, hanya TNI-POLRI saja yang mewajibkan pasangan yang akan menikah dengan anggotanya), antara lain:
1.Untuk mengetahui kesehatan kedua belah pihak.
2.Untuk mengetahui kemungkinan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkan.
3.Mengetahui riwayat kesehatan, anatara lain: penyakit yang berkaitan dengan genetik, penyakit kronis dan infeksi.
Di budaya Jawa pun sebenarnya telah dikenal istilah “medical check up pra nikah” ini. Bila anda pernah mendengar Bibit, Bebet, Bobot, bukankah itu bertujuan agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan bersama?! Bibit yang artinya pasangan kita dari keturunan yang baik, orang tuanya/ buyut-buyutnya jelas; bukan rampok, sehat lahir batin; Bebet berarti kekayaan dengan kata lain ekonomi keluarga apakah miskin, kaya, atau sederhana. Sedangkan Bobot adalah kualitas pasangan kita seperti pendidikan atau pekerjaan.
Idem kan?
Posted by
anton
at
16:21
0
comments
Labels: health